Seperti mengetuk sebuah pintu. awalnya ketukan itu akan terdengar lembut. Namun ambisi membuat ketukan itu semakin kuat dan kasar. Lalu doa senantiasa aku panjatkan. Tidak ada hanya pada waktu mustajab. Tetapi setiap saat. Setiap tarikan desah nafas doa itu selalu aku panjatkan. Seakan memaksa dan meronrong agar ALLAH membukakan pintu tersebut. Apapun aku lakukan untuk membuka pintu itu. Meminta doa orang soleh dan juga doa kedua orang tua. Aku tidak peduli entah kehidupan dibalik pintu tersebut baik untukku dan agamaku atau malah menghancurkan akidahku. Yang aku mau pintu itu terbuka.
Lalu sesuai dengan Firman ALLAH :
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Rabbmu berfirman:“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina [Al-Mu’min/Ghafir/40: 60].
Akhirnya pintu itu terkuak. Aku sangat bangga bisa membuka pintu tersebut. Memulai kehidupan mulia di mata semua orang. Aku tahu bahwa rasa iri kerap kali menghampiri hati orang lain. Dan aku selalu bahagia dengan pilihanku. Serasa dunia dalam genggamanku.
Aku sangat bahagia karena ALLAH membuka pintu tersebut dan sebagai tanda syukur aku mulai belajar ilmu agama. Aku tersentak. Saat ilmu agama yang aku perdalam mengatakan bahwa kehidupan di balik pintu yang aku pilih adalah sebuah kehidupan penuh maksiat. Kehidupan haram. Kehidupan yang penuh dengan kebohongan. Hanya memberikan kebahagiaan duniamu yang fatamorgana. Aku tidak hanya kecewa. Tetapi aku meradang hadapi semua ini. Bagaimana mungkin, sesuatu yang aku perjuangkan selama ini adalah sesuatu yang haram bagi agamaku. Toh banyak yang bergelut dalam dunia tersebut dan mereka orang-orang baik. Kadang terbersit dalam hatiku bahwa ini terlalu fanatik. Hingga aku memutuskan untuk memilih hentikan syubhat. Aku tidak ingin hidup diantara keraguan. Lalu aku memilih untuk melepas sesuatu yang kini telah aku genggam. Sesuatu yang sejak kecil aku impikan hanya untuk meraih ridhonya.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).
Aku dan saudara semuslim tidak jarang mengalami hal tersebut. Berjuang untuk suatu impian yang secara kasat mata itu membanggakan di mata manusia. Namun tidak di mata ALLAH. Dan demi ridho-Nya kita harus melepasnya. Jangan tanyakan bagaimana perjuangan untuk lepas dari kesenangan dunia yang jadi impian segelintir manusia. Dan itulah yang disebut hijrah.
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.” (HR. Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198)
Hijrah itu berat. Saat melangkah menuju ridho ALLAH. Seperti palu godam yang gedenya seluas dunia menimpa kaki. Begitu beratnya. Belum lagi bisikan syetan yang selalu membuat hati was-was. Lalu kecemasan mulai timbul. Bukankan aku sudah melewati fase yang menderita untuk meraih mimpi ini? Jika aku lepas, apakah kehidupan penuh derita itu akan kembali menimpaku? Terlalu banyak kekwatiran yang menimpa otak dan hati. Namun saat kata Hijrah sudah begitu kuat melekat pada hati. Maka sekuat tenaga semua itu akan dilalui. Apalagi ALLAH berfirman :
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم 2675 )
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)
Awalnya akan terasa sangat sulit. Namun beban berat itu ALLAH angkat. Dan tertanam dalam benak kita betapa indahnya hijrah. Betapa indahnya janji Allah tentang orang yang mau hijrah.
Meski yang terjadi malah sesuai dengan kecemasanku. Kehidupan menderita itu kembali menjemput. Namun meski yang di depan mata hanya nasi dan garam atau bahkan harus puasa setiap saat tetapi janji Allah selalu terasa manis.
Kehidupan menderita itu hanya penghapus dosa. Ujian untuk langkah kaki menuju ridhonya. Perlahan tapi pasti maka pintu-pintu yang Allah janjikan untuk orang hijrah kemudian terbuka. Dan aku menikmatinya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang mujairin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni;mat) yang mulia. (Qs. Al-An’fal, 8:74)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Qs. At-Taubah, 9:20)
Toh hidup ini begitu singkat. Hanya makan, tidur, ibadah kemudian mati. Bersabar sedikit di dunia kemudian mati dalam keadaan beriman maka derita dunia berakhir. Sedangkan akhirat untuk selamanya. Jangan pernah menggadaikan akhirat demi duniamu. Lepaskanlah maka ALLAH akan mengantinya dengan berkali-kali lipat kehidupan yang lebih indah dari saat ini. Percayalah pada janji ALLAH.
MasyaaAllah betul sekali. Dunia ini hanya sementara 😭 apalagi baru saja berita orang yang sehat-sehat tiba-tiba tiada
SukaSuka
Benar banget mbak Tri. Mari kita bersegera memperbaiki diri. Bukan karena kita hebat. Hanya saja kita ingin bertaubat dari dosa kita.
SukaSuka
Masya Allah keren banget … Mari kita sama2 menjadi manusia yg lebih baik lagi
SukaSuka
Amin ya rabbal alaminm
SukaSuka
MasyaAllah.. semoga banyak orang semakin sadar dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin…
SukaSuka
Amin ya rabbal Al-Amin
SukaSuka
Ya Allah bener banget mba. Akhir2 ini aku juga kepikiran banget tentang akhirat, akhirnya enggak berani neko2 buat keinginan yg hanya duniawi hiiks
SukaSuka
Benar mbak. Meski duniawi begitu menggoda. Lalu bisikan syetan berusaha menyakinkan. Tapi kita punya Allah. Allah akan ganti itu semua. Sesuatu yang lebih baik untuk kita. Amin ya Rabbal Alamin.
SukaSuka
Aamiin ya robb
SukaSuka
MasyaAllah.. Barakallah mbak. Keren banget tulisannya. Jazakillah khoir sudah diingatkan kembali untuk senantiasa dalam jalanNya.
SukaSuka
Iya mbak. Kita saling mengingatkan. Semoga bisa bersatu dalam jannah-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.
SukaSuka
Hijrah memang berat mbak. Sesuai dengan pahala yang dijanjikan Allah juga. Saya dulu suka iri dengan orang bergamis dan shalihah, berharap dibukakan pintu hati agar dapat seperti mereka. Walaupun belum jadi manusia baik, setidaknya saya mencoba untuk jadi lebih baik dari sebelumnya. (Devi)
SukaSuka
Betul banget mbak. Kita yang hijrah bukan karena kita sudah sempurna tetapi kita berusaha untuk tobat dari kesalahan kita.
SukaSuka
Saling mendoakan kita ya mbak… 🙂
SukaSuka
Insya Allah kita senantiasa saling mendoakan mbak.
SukaSuka
Hijrah memang berat. Keluar dari zona nyaman itu….
Beberapa kali berhijrah, keluar dari situasi tertentu, kepada siapa lagi memohon pertolongan dan perlindungan kecuali kepadaNya.
Semoga kita selalu ditunjukiNya jalan yang benar dan tetap istiqomah.
SukaSuka
Amin ya Rabbal Alamin.
SukaSuka
Ya Allah Mbaaa…
Kalimat terakhir, seolah ada aliran air hangat melewati rongga dada, hangat lalu muncul perasaan yang sungguh ingin menangis.
Benar sekali Mba, hidup ini hanya sebatas makan,tidur, ibadah, ya Allah..
Kadang saya terlena dengan godaan alam persinggahan ini, kadang merasa ingin memiliki semua titipanNya, huhuhu
SukaSuka
Benar mbak. Padahal titipan itu akan tinggal di dunia. Tidak bisa kita bawa ke akhirat kecuali dengan jalan sedekah.
SukaSuka
Hijrah itu emang berat Mba Pone. Hijrah itu bukan cuma yang dari tadinya gak berjilbab jadi berjilbab, atau yang dari tadinya jilbab pendek menjadi jilbab panjang atau berniqab. Hijrah itu harus lahir batin. Semoga Mba Pone tetap istiqamah ya mba. Semangat mba.
SukaSuka
Jazakhumul khoir atas doanya mbak.
SukaSuka
Sama-sama Mba Pone. Tetap semangat juga ya mba nge-blognya. Saya tunggu tulisan-tulisan berikutnya.
SukaSuka
Mohon bimbingannya mbak.
SukaSuka
Subhanallah…
Kalimat Kalimatnya begitu agung. Hanya Allah tempat kita berdoa dan bergantung. Segala sesuatu atas kehendakNYA
SukaSuka
Benar mbak. Semoga kita semua bisa istiqomah. Amin ya Rabbal alamin.
SukaSuka
Semoga istiqomah ya mb Ponesyam. Walaupun hidup singkat, kita engga tahu kapan. Ya tetap harus dijalani sih. Berkarya seolah hidup 1000 tahun, ibadah dan ingat Allah seolah besok menghadapNya. Bukannya maksudnya ingat duniawi lho ya, tapi harus tetap berkarya sih. Mohon maaf bila ada salah kata…
SukaSuka
Siap mbak. Berdakwah lewat karya. Insya Allah.
SukaSuka
MasyaAllah … Jazakillah sudah mengingatkan betapa singkatnya perjalanan kita di dunia ini. Kemudian aku mengingat lagi kehidupan apa yang tengah aku jalani saat ini. Sudah kah sesuai dengan petunjuk dari-Nya?
SukaSuka
Benar mbak. Hidup singkat namun kadang kita salah dalam melangkah. Kembali pada Allah sebab Allah ssnantiasa menyambut kita.
SukaSuka
Hijrah itu paling susah istiqomahnya, bukan hanya beristiqomah secara lahir, tapi juga batin.
SukaSuka
Benar banget mbak.
SukaSuka
Kadang aku tersadar, di mulut aku berucap berserah padaNya, tapi di hatiku ternyata aku masih suka protes hikss. Ternyata susah ya mbak mau ikhlas itu 😥😥
SukaSuka
Benar banget mbak. Tapi kita harus terus berusaha ikhlas sampai akhirnya kita mampu untuk menjalaninya.
SukaSuka
Semoga setiap saat kita diingatkan untuk selalu Hijrah ya mba bkn hnya tampak luar namun dalam kalbu pun senantiasa Hijrah tanpa putus..sampai sakaratul maut menjemput Amin YRA..
SukaSuka
Amin ya Rabbal Alamin.
SukaSuka
Jadi ingat albumnya Wali Band, Mbak Pone… Judulnya Kuy Hijrah. Setiap muslim emang wajib selalu memuhasabah dirinya menjadi lebih baik setiap waktu
SukaSuka
Kalau saya kurang paham mengenai hal ini, tapi memang ya hidup yang singkat ini mending diisi dengan kebaikan saja. Hidup baik, berbuat baik sebanyak mungkin, menjadi baik di mana pun dan kapan pun. Pembelajaran hidup yang terus menerus perlu dilakukan
SukaSuka
Benar banget mbak.
SukaSuka
Untuk berhijrah, sebaiknya kita mulai dari mana ya Mba? Kadang suka bingung mau mulai mendalami yang mana.
SukaSuka
Mendekatkan diri pada Allah. Perlahan-lahan semua akan terbuka. Dan kita Insya Allah mampu melangkah sesuai syariat Islam dalam tuntunan-Nya.
SukaSuka
Lakukan hal terbaik selagi di dunia. Keep istiqomah untuk menjd lebih baik buat kita semua
SukaSuka
Amin ya rabbal Al-Amin
SukaSuka
Aku masih bergelimangan dosa. Semoga bisa makin mengurangi berbuat dosa sedikit demi sedikit, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. aamiin.
SukaSuka
Amin ya Rabbal Al-Amin. Pendosa yang taubat lebih baik dari ahli maksiat yang sombong mas. Semoga kita selalu Istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Amin
SukaSuka
Masya Allah, saya masih dalam proses Hijrah … buat saya sendiri, hijrah sangat penting, tetapi lebih penting lagi istiqomah ya, Kak. Godaan memang selalu ada, tetapi kalau kita sudah bismillah, in syaa’ Allah semua dimudahkan.
SukaSuka
Benar banget mbak. Semoga kita mampu untuk Istiqomah di jalan-Nya. Amin
SukaSuka
Hijrah itu beratnya di tetap menjaga semangat untuk konsisten.
Benar sekali hidup di dunia ini hanya sementara, sayangnya banyak yang mengorbankan yang selamanya untuk meraih yang sementara ini
SukaSuka
Betul mbak.
SukaSuka